Selasa, 23 Agustus 2016

MAKAR ORANG KAFIR MELALUI MEDIA MASSA (Bag. 04)

📌 Propaganda ala Munafikin

Peristiwa itu terjadi setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pulang dari peperangan Bani Musthaliq. Adapun Bani Musthaliq itu sendiri merupakan salah satu nama kabilah dari rumpun kabilah Khuza’ah. Bani Musthaliq menetap di wilayah Qudaid, berdekatan dengan mata air al-Muraisi.

Setelah kaum muslimin berhasil menaklukan pasukan Bani Musthaliq, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta pasukan kaum muslimin pulang ke Madinah. Saat tiba di satu daerah dekat Madinah, beliau beserta pasukannya beristirahat. Turut dalam rombongan pasukan istri beliau, Aisyah radhiallahu ‘anha. Kala malam tiba, beliau dan pasukannya bergerak meninggalkan tempat itu menuju Madinah.

Namun, saat pasukan itu bergerak. Aisyah radhiallahu ‘anha tidak bersama mereka. Aisyah radhiallahu ‘anha tertinggal. Itu terjadi tatkala Aisyah radhiallahu ‘anha telah menunaikan keperluannya, lalu terasa kalungnya terjatuh. Maka, ia pun segera kembali ke tempat tadi untuk mencari kalungnya. Akhirnya, setelah dicari, kalung itu pun ditemukannya. Ia pun bergegas kembali ke rombongan pasukan. Namun, ternyata rombongan pasukan telah berangkat menuju Madinah. Aisyah radhiallahu ‘anha tertinggal.

Lantas Aisyah radhiallahu ‘anha berdiam diri di tempatnya semula. Harapannya, rombongan pasukan yang bersamanya mengetahui kalau dirinya tertinggal lalu kembali ke tempat itu. Saat menunggu, Aisyah radhiallahu ‘anha tertidur.

Dalam waktu bersamaan, ada juga seorang sahabat bernama Shafwan bin al-Mu’aththal as-Sulami radhiallahu ‘anhu tertinggal dari pasukannya. Ia tertinggal lantaran tertidur dan tidak diketahui oleh anggota pasukan lainnya. Maka, ketika ia bergerak mengejar rombongan pasukan, Shafwan radhiallahu ‘anhu melihat sesuatu. Ia dekati. Ternyata, yang ada di hadapannya adalah Aisyah radhiallahu ‘anha.

Saat itu perintah berhijab belum turun sehingga Shafwan radhiallahu ‘anhu mengenali bahwa itu adalah Aisyah radhiallahu ‘anha. “Inna lillaahi wa inna ilaihi raji’uun, seorang istri Rasulullah?” Kata-kata itu terucap olehnya.

Aisyah radhiallahu ‘anha pun terbangun lalu menutupkan jilbab ke wajahnya.

Shafwan pun mendekatkan untanya. Setelah Shafwan dudukkan binatang tunggangannya, Aisyah radhiallahu ‘anha pun menaikinya. Shafwan berjalan di depan binatang tunggangannya seraya memegang tali kendali. Ia berjalan cepat tanpa berkata sepatah kata pun. Hingga kemudian dirinya berhasil mengejar rombongan pasukan di satu daerah bernama Nahru azh-Zhahirah.

Abdullah bin Ubay, sang munafik, melihat hal itu. Akal busuknya langsung bergerak. Kebenciannya nan memuncak mendapat angin untuk dimuntahkan. Ia langsung mencari informasi. Menampung beragam berita. Menyebarkannya. Dengan gencar provokasi dilancarkan. Tuduhan keji pun dilontarkan. Aisyah radhiallahu ‘anha dituduh melakukan maksiat. Masyarakat pun goncang. Bara telah menyala.

Keadaan runyam di tengah kaum muslimin tentu menyenangkan orang-orang munafik di Madinah. Kesempatan untuk menggunjing rumah tangga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertambah menguat. Fitnah berkecamuk.

Namun, makar orang-orang munafik itu hancur berserak setelah wahyu turun. Aisyah radhiallahu ‘anha dinyatakan suci bersih. Tuduhan keji tiada terbukti. Bahkan, Allah ‘azza wa jalla mengancam para penyebar berita dusta nan keji dengan ancaman mengerikan. Firman-Nya,

إِنَّ ٱلَّذِينَ جَآءُو بِٱلۡإِفۡكِ عُصۡبَةٞ مِّنكُمۡۚ لَا تَحۡسَبُوهُ شَرّٗا لَّكُمۖ بَلۡ هُوَ خَيۡرٞ لَّكُمۡۚ لِكُلِّ ٱمۡرِيٕٖ مِّنۡهُم مَّا ٱكۡتَسَبَ مِنَ ٱلۡإِثۡمِۚ وَٱلَّذِي تَوَلَّىٰ كِبۡرَهُۥ مِنۡهُمۡ لَهُۥ عَذَابٌ عَظِيمٞ ١١

“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kalian juga. Janganlah kalian kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kalian, bahkan itu ada baiknya (hikmahnya) bagi kalian. Tiap-tiap seorang dari mereka mendapatkan balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian terbesar dalam menyiarkan berita bohong itu, maka baginya siksa yang besar.” (an-Nur: 11)


⏳ Insya Allah bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar